Dari waktu ke waktu konsumsi daya (TDP) prosesor intel makin menurun, yang artinya merupakan sesuatu yang baik karena artinya suhu prosesor buatan intel makin hari makin dingin.
Namun suhu prosesor yang dingin membuat intel menjadi terlalu meremehkan pentingnya kinerja sebuah cooling, sehingga kian hari cooler standard yang disertakan intel kian tipis ukuran heatsink-nya.
Meski cooler tipis tertsebut cukup memadai untuk meredam suhu prosesor yang berjalan standard, namun jelas tak memadai untuk menjinakkan suhu prosesor yang dioverclock. Apalagi persentase kenaikan overclock prosesor intel sangat tinggi (mencapai 100% alias 2X lipat), yang berarti persentase peningkatan suhunya juga menjadi terlalu tinggi untuk diredam oleh cooler standard yang tipis tersebut.
Sepanjang sejarah prosesor intel socket LGA775, cooler standard terbesar dimiliki oleh prosesor Pentium-D yang memang terkenal paling panas. Namun semenjak kemunculan generasi prosesor Core2 yang hemat daya, maka ukuran heatsink standard mulai "dikorupsi" hingga makin tipis.
Tindakan "korupsi" heatsink ini makin menggila pada era kemunculan prosesor Celeron Conroe-L, Pentium Dual-Core (seri E2000) dan Core2 Penryn 45nm, dimana cooler standard bawaan pada prosesor tersebut luar biasa tipisnya.
Saking tipisnya heatsink prosesor tersebut hingga masih lebih tipis ketimbang heatsink yang digunakan pada chipset northbridge motherboard.
Terlihat lemah & tolol: Cooler standard bawaan intel jelas bukan tandingan cooler aftermarket yang lebih kekar dan berotot.
Semua cooler pada foto diatas akan diuji disini.
Bagi intel, heatsink standard yang tipis berarti penghematan biaya produksi, yang artinya intel dapat menjual prosesor mereka lebih murah kepada konsumen.
Namun bagi overclocker hal tersebut merupakan mimpi buruk paling menakutkan, karena heatsink tipis semacam itu hanya akan menjadi penghambat potensi overclock prosesor intel yang sesungguhnya sangat tinggi.
Mengoverclock dengan mengandalkan cooler standard yang tipis seperti itu hanya akan membuat prosesor anda meronta kesakitan karena terpanggang hidup-hidup !!!
Lihat screenshot dibawah ini yang menunjukkan proses terpanggangnya prosesor akibat mengandalkan cooler standard.
Penggantian cooler standard intel dengan cooler aftermarket merupakan syarat mutlak bagi orang-orang yang ingin mengoverclock Pentium Dual Core ke angka 3.6GHz.
Buktinya dapat dilihat pada screenshot di bawah ini
Dengan menggunakan cooler aftermarket Rp.300 ribuan suhu idle Pentium Dual-Core yang dioverclock ke 3.6GHz bahkan mampu diturunkan hingga hanya 1C saja diatas temperatur ruangan.
Ini tentu benar-benar luar-biasa, dan sesuatu yang mustahil dapat dilakukan oleh cooler standard.
Comments :
Posting Komentar